MEANINGLESS OF LIFE
Volume 1 act 1
Chapter 1 : kegagalan
“kau pikirian tulisan mancam ini ada yang mau baca”
Nanda tertunduk malu menutupin kekesalannya karena
tulisanya di tolak menta-menta. Nanda berbalik menggilakan ruangan penerbit.dia
berjalan dengan cepat minggalkan ruang penerbit menuju ke atap gedung.
“sial,kenapa harus di tolak lagi ?”
Teriakanya begitu keras.Nanda menagis menatapi
kegagalan yang selalu menghampirnya enta kenapa hal ini sering terjadi padanya.seketika
wajah memerahnya menatap langit yang begitu cerah sambil mengusapkan air
matanya.
“Tuhanya,kenapa semua yang kulakuan sia-sia”
Dengan penuh
rasa kecewa yang besar Nanda pergi meniggalkan kantor penerbit.Di perjalan menuju stasion
terdekat enta kenapa Nanda melewati jalanya yang tidak biasa dia lewati.
“duh duh rasanya sangat menyebalkan kalau haru
begini “
Dengan berjalan sambil bergumang sendiri.Nanda
berjalan sendiri di gang jarang di lalau banyak orang.suara yang keras menuju
ke arah nanda suara langkah kaki yang berlarian menuju enta apa yang terjadi
padanya.
“apa yang terjadi kebelakang ku,aku harus
cepat-cepat keluar dari gang ini pasti tidak ada yang beres”
Sekumpulanan orang datang dari arah belakang
mengejar satu orang.Nanda pun ikut perlarian menuju jalan tempat yang aman.Disaat
yang bersamaan pun orang dikejar megikutu Nanda yang bersembunyi di bekas rumah
yang tidak terpakai.
“ey,kenapa kau mengikuti aku tidak mau ikut urusan
denganmu”
“bisa kau diam dulu tidak sambil menutup mulut
Nanda”
Napas yang tidak teratur dan rasa takut yang membuat
Nanda sangat scok karena harus terlibat masalah orang lain.sambil perlahan
lahan orang itu melepaskan tangan dari mulut Nanda sambil memberikan suatu
benda.
“tolong jaga benda ini jangan sampai kejatuh orang
lain”
“apa ini”
Tanpa berpikir panjang pun aku mulai mengambil benda
itu.Bentuknya yang persigi enam dan
mengkilap saat Nanda memang benda tersebut
mulai bercahaya biru yang menderang.Rian orang di kejar segerombolan tadi
terheran heran
“kamu sebenarnya siapa”
“aku bukan siapa-siapa aku hanya seorang yang selalu
gagal dalam segala hal”
“pokonya kamu lari ke arah berlawanan aku akan
menghalliakan perhatian mereka “
Dengan sekuat tenaga Nanda berlari menggilakan Rian
menuju stasiun terdekat untuk pulang.Napas
yang ternegah egah Nanda mulai
menenangkan diri mulai berpikir lagi tentang kejadian yang menipanya.
“aduh tidak ada habisnya masalah yang aku terima
hari ini”
Sambil terduduk di belakang barisan belakng
bus.Nanda mellihat sekiling dia melihat bayangan di belakang bus yang mengejar
dia enta itu ilusi semata atau hanya imajisani Nanda saja.
“aaah’
Makluk yang tidak pernah Nanda lihat mulai masuk ke
bus dengan masuk memecahkan jendela.Sambil menundukan kepala Nanda merasakan
ketakutan yang sangat kuat.Batu yang
persegi enam itu pun mulai bersinar lebih terang dari pertama Nanda pegang.
“siapa saja tolong aku”
Seketika cahaya terang keluar dari batu yang di
pegang muncul dari balik cahaya makluk.sesosok makluk yang tidak pernah nanda
tau keluar dari baik cahaya sesosok
makluk tanpa kaki melayang dengan bentuk tubuh menyerupai manusia,tangan yang
panjang kuku yang tajam,serta muka yang begitu cantik dan anggun enta apa
makluk itu.
“woi.cantiknya sebenaranya kamu makluk apa ?”
Monster yang mengejar
nanda mulai marah dan mengeluarkan angin
dari tanganya dan menghempaskan nanda.hempasan
angin yang sangat luar biasa kuat menghempasakan semua kursi penumpang bus.makluk
canri itu menahan hempasan angin sembari memegang nanda.makluk yang berhasil
menahan hempasan angin itu mulai menyerang balik monster itu dengan tangan
kosong,melihat dua pertarungan monster itu Nanda hanya bisa terpaku dan mulai
bergerak menjauhi pertarungan antar monter itu.
“tidak-tidak ini tidak
maksud akal”
Seketika nanda pergi
menjauh dari pertarungan yang mengerikan dan sangat dasat itu.sambil berjalan
pandangan nanda mulai kabur dan tubuh nanda yang mulai lemas terkabar di depan
sebuah restoran.
“ah.sudah nasib ku
mungkin untuk menggila di sini”
Rintikan hujan mulai
turun memasahi tubuh nanda yang penuh luka yang di terima akibat serpihan kaca
yang di terima karena monste yang menyerang nanda di bus.