Sabtu, 31 Agustus 2019

MEANINGLESS OF LIFE


                           MEANINGLESS OF LIFE






Volume 1 act 1
Chapter 1 : kegagalan

“kau pikirian tulisan mancam ini ada yang mau baca”

Nanda tertunduk malu menutupin kekesalannya karena tulisanya di tolak menta-menta. Nanda berbalik menggilakan ruangan penerbit.dia berjalan dengan cepat minggalkan ruang penerbit menuju ke atap gedung.

“sial,kenapa harus di tolak lagi ?”

Teriakanya begitu keras.Nanda menagis menatapi kegagalan yang selalu menghampirnya enta kenapa hal ini sering terjadi padanya.seketika wajah memerahnya menatap langit yang begitu cerah sambil mengusapkan air matanya.

“Tuhanya,kenapa semua yang kulakuan sia-sia”

 Dengan penuh rasa kecewa yang besar Nanda pergi meniggalkan  kantor penerbit.Di perjalan menuju stasion terdekat enta kenapa Nanda melewati jalanya yang tidak biasa dia lewati.

“duh duh rasanya sangat menyebalkan kalau haru begini “

Dengan berjalan sambil bergumang sendiri.Nanda berjalan sendiri di gang jarang di lalau banyak orang.suara yang keras menuju ke arah nanda suara langkah kaki yang berlarian menuju enta apa yang terjadi padanya.

“apa yang terjadi kebelakang ku,aku harus cepat-cepat keluar dari gang ini pasti tidak ada yang beres”

Sekumpulanan orang datang dari arah belakang mengejar satu orang.Nanda pun ikut perlarian menuju jalan tempat yang aman.Disaat yang bersamaan pun orang dikejar megikutu Nanda yang bersembunyi di bekas rumah yang tidak terpakai.

“ey,kenapa kau mengikuti aku tidak mau ikut urusan denganmu”

“bisa kau diam dulu tidak sambil menutup mulut Nanda”

Napas yang tidak teratur dan rasa takut yang membuat Nanda sangat scok karena harus terlibat masalah orang lain.sambil perlahan lahan orang itu melepaskan tangan dari mulut Nanda sambil memberikan suatu benda.

“tolong jaga benda ini jangan sampai kejatuh orang lain”

“apa ini”

Tanpa berpikir panjang pun aku mulai mengambil benda itu.Bentuknya yang persigi enam dan 
mengkilap saat Nanda memang benda tersebut mulai bercahaya biru yang menderang.Rian orang di kejar segerombolan tadi terheran heran

“kamu sebenarnya siapa”

“aku bukan siapa-siapa aku hanya seorang yang selalu gagal dalam segala hal”

“pokonya kamu lari ke arah berlawanan aku akan menghalliakan perhatian mereka “

Dengan sekuat tenaga Nanda berlari menggilakan Rian menuju stasiun terdekat untuk pulang.Napas 
yang ternegah egah Nanda mulai menenangkan diri mulai berpikir lagi tentang kejadian yang menipanya.

“aduh tidak ada habisnya masalah yang aku terima hari ini”

Sambil terduduk di belakang barisan belakng bus.Nanda mellihat sekiling dia melihat bayangan di belakang bus yang mengejar dia enta itu ilusi semata atau hanya imajisani Nanda saja.

“aaah’

Makluk yang tidak pernah Nanda lihat mulai masuk ke bus dengan masuk memecahkan jendela.Sambil menundukan kepala Nanda merasakan ketakutan  yang sangat kuat.Batu yang persegi enam itu pun mulai bersinar lebih terang dari pertama Nanda pegang.

“siapa saja tolong aku”

Seketika cahaya terang keluar dari batu yang di pegang muncul dari balik cahaya makluk.sesosok makluk yang tidak pernah nanda tau keluar dari baik  cahaya sesosok makluk tanpa kaki melayang dengan bentuk tubuh menyerupai manusia,tangan yang panjang kuku yang tajam,serta muka yang begitu cantik dan anggun enta apa makluk itu.

“woi.cantiknya sebenaranya kamu makluk apa ?”

Monster yang mengejar nanda mulai marah dan  mengeluarkan angin dari tanganya dan  menghempaskan nanda.hempasan angin yang sangat luar biasa kuat menghempasakan semua kursi penumpang bus.makluk canri itu menahan hempasan angin sembari memegang nanda.makluk yang berhasil menahan hempasan angin itu mulai menyerang balik monster itu dengan tangan kosong,melihat dua pertarungan monster itu Nanda hanya bisa terpaku dan mulai bergerak menjauhi pertarungan antar monter itu.

“tidak-tidak ini tidak maksud akal”

Seketika nanda pergi menjauh dari pertarungan yang mengerikan dan sangat dasat itu.sambil berjalan pandangan nanda mulai kabur dan tubuh nanda yang mulai lemas terkabar di depan sebuah restoran.

“ah.sudah nasib ku mungkin untuk menggila di sini”

Rintikan hujan mulai turun memasahi tubuh nanda yang penuh luka yang di terima akibat serpihan kaca yang di terima karena monste yang menyerang nanda di bus.